Kamis, 23 April 2009

Fungsi Tabulasi dalam Ms-Word


Mau tau fungsinya ....??????
Dalam ms-word, tabulasi atau disingkat tab sangat berperan dalam merapikan dokumen. Anda yang terbiasa menggunakan ms-word sudah pasti mengenal fungsi tab tersebut. Karena sangat berperan penting, maka akan diterangkan lebih jauh fungsi penggunaannya.

Fungsi tab ini antara lain untuk meratakan kata atau pun kalimat, bahkan satu huruf (karakter). Pada artikel sebelumnya sudah dijelaskan fungsi tab untuk membuat daftar isi. Kali ini kita akan membuat sesuatu yang berbeda, namun sering digunakan.



Perhatikan gambar diatas, lihat tanda lingkaran merah.
- Pojok kiri atas tanda tab kiri, dengan klik pada tab tersebut maka akan berubah menjadi tab kanan, tengah, dan lainnya.
- Atas tengah, tanda tab kiri yang kita telah buat untuk merapikan tanda titik dua (:)rata kiri
- Lihat posisi titik dua (:) yang diberi tanda, sejajar dan rapi, bukan?

Tentunya kita sering membuat dokumen seperti di atas. Mungkin rata kirinya tidak terlalu kelihatan karena hanya satu karakter yang dirapikan.

Anda bisa melihat lebih jelas perbedaannya dibawah ini:

- Tab rata kiri, perhatikan tanda lingkaran merah dan kotak.




- Tab rata kanan, perhatikan tanda lingkaran merah dan kotak.



- Tab rata tengah, perhatikan tanda lingkaran merah dan kotak.



Contoh penggunaan lainya akan dilanjutkan nanti.

Cara Membuat Daftar Isi dalam Ms-Word


Di dalam program ms-word sebenarnya ada fasilitas untuk membuat daftar isi atau index of content. Hanya saja, bagi yang tidak terbiasa tentu akan sulit mempraktekkannya. Saya sendiri belum terbiasa dengan format index dalam ms-word. Yang biasa dilakukan adalah seperti cara yang akan dipaparkan berikut ini.



Saya anggap para pembaca sudah terbiasa membuat "bullets and numbering". Karena yang dipaparkan disini hanya cara penggunaan tabulasi untuk nomor halaman dan merapihkannya.

Pada gambar di atas, tanda lingkaran merah merupakan hal yang akan kita bahas kali ini. Perhatikan ketiga tanda tersebut. Yang sebelah kiri digunakan untuk mengubah bentuk "tab indent" yang terlihat disana adalah "left indent" atau rata kiri. Untuk mengubahnya, Anda dapat mengklik tanda tersebut hingga berubah menjadi "right indent" seperti yang terlihat di sebelah kanan.

Dan tanda yang sebelah kanan, merupakan "right indent" atau rata kanan. Anda dapat membuatnya dengan mengklik pada area di "mistar" di layar. Fungsinya untuk nomor halaman agar rata kanan, dan merapihkan titik-titik yang dibuat dengan tabulasi. Jadi tidak perlu kita mengetik titik-titik tersebut dengan tanda ".".

Untuk membuat garis putus-putus atau titik-titik di atas caranya seperti gambar di bawah ini.



Anda perhatikan tanda lingkaran merah yang ada, lakukan seperti contoh gambar. Sesudah selesai Anda lakukan, klik OK. Untuk melihat hasilnya, setelah kalimat judul, misalnya BAB I PENDAHULUAN, spasi lalu tekan Tab. Selesai.

Ms-Word 2007

Ada yang berbeda dari MS-word 2007 ini. Salah satunya adalah pemberian imbuhan dokumen. Yang biasanya berakhiran ".doc" pada versi terbaru ini menjadi ".docx". Apa maksud imbuhan x di belakangnya? Belum jelas alasannya, tetapi yang pasti itu menjadi perbedaan yang mencolok dari versi sebelumnya.

Bagi mereka yang sering menggunakan komputer diluar komputer pribadinya tentu mesti lebih teliti dalam menyimpan dokumen mereka. Karena tidak semua komputer telah beralih ke office 2007 ini. Dan tentu saja dokumen yang disimpan dalam format terbaru tersebut tidak akan bisa dibuka oleh versi sebelumnya.

Ada baiknya dokumen disimpan dalam format ".doc" versi sebelumnya atau ".rtf" melalui menus "Save as".

Membuat Chart di Excel


Data-data berupa angka dan keterangan sangat diperlukan dalam berbagai bidang. Misalnya pada perusahaan dagang, data penjualan yang berupa angka-angka dapat menunjukkan sejauh mana perkembangan perusahaan. Terkadang data yang diperlukan tidak hanya berupa angka saja, tetapi juga membutuhkan gambar chart atau grafik untuk mendukung data angka tersebut.
Untuk yang terbiasa menggunakan ms-excel, berikut cara membuat grafik tersebut.
Bisa dilihat gambar dibawah ini.
Klik gambar untuk memperbesar.
Langkah pertama adalah membuat data yang akan dibuat grafiknya. Contoh diatas adalah data nilai siswa.
Sesudah itu klik gambar grafik seperti pada lingkaran merah. Atau melalui menu Insert Graph.
Kemudian pilih jenis grafik yang akan dibuat. Lalu pada "Data Range" sorot data yang telah dibuat. Seperti pada kotak merah diatas.
Lalu klik next, selanjutnya Anda tinggal memilih tampilan dengan melihat previewnya.
Kalau sudah OK tinggal klik Finish.
Grafik tersebut masih bisa diedit sesuai dengan keinginan kita. Banyak menu yang terdapat disana.
Anda tinggal mencobanya.

Tips surfing Internet


Anda yang sering surfing internet tentu pernah mengalami browsing yang tiba-tiba menjadi lambat atau error. Ini bisa terjadi karena koneksi internet memang sedang buruk. Hal seperti ini tentu saja tidak bisa kita perbaiki secara mudah, karena berkaitan dengan provider internet yang kita pakai.
Tetapi apabila bukan disebabkan koneksi yang buruk, ada hal-hal yang perlu dilakukan. Diantaranya adalah seperti tersebut di bawah ini.
1. Cara yang paling mudah adalah me-restart komputer Anda.
2. Bersihkan harddisk dari file-file yang tersimpan selama Anda surfing, biasanya tersimpan di folder "Temporary Internet Files"
3. Untuk pengguna IE (internet explorer),gunakan langkah berikut:

- Klik menu "Tools" pilih "Internet options"
- Pada tab "General" pilih "Delete cookies", "Delete files", dan "Clear history"
- Maka harddisk Anda akan bersih kembali
- Dan masalah yang muncul saat browsing akan teratasi, karena cookies terhapus
- Fungsi cookies ini adalah mencatat aktivitas Anda saat mengunjungi website

4. Bagi pengguna Mozilla firefox gunakan langkah berikut:
- Pada menu "Tools" pilih "Clear private data"
- Tandai semua, termasuk cookies
- Lalu di menu "Tools" pilih "Options"
- Pilih tab "Advanced" lalu "Network" pilih "Clear now"
- Fungsinya untuk menghapus cache atau file yang tersimpan saat browsing

Selesai!
Semoga browsing Anda semakin lancar.

Bagaimana sich cara membuat Account di Gmail ??


Gmail sekarang sudah melakukan pelayanan email gratis tanpa undangan lagi. Seperti Yahoo yang sudah melakukan pelayanan ini sejak dulu. Hanya bedanya, kapasitas di Gmail lebih besar, mencapai 2 Gb dan terus bertambah tiap detiknya. Mengingat akhir-akhir ini Yahoo seringkali mengalami akses yang lambat dan sebagainya, maka saya lebih memilih memakai Gmail.

Selain lebih stabil dan cepat, juga dalam hal pengirim file lebih besar dari akun yahoo, dan ternyata lebih cepat.
Berikut ini cara membuatnya dengan tampilan gambar.


Klik pada tanda lingkaran merah.


Setelah mengisi "Nama login yang diinginkan", klik pada lingkaran merah.


Selesai.

Anda tinggal login ke akun email yang baru tersebut.

Lambang Daerah Brebes


sumber : http://www.brebeskab.co.id/

Keterangan :
Makna Lambang Daerah :
A. Makna Bentuk dan Motif dalam Lambang :
1. Daun lambang daerah yang berbentuk Dasar Segi Lima
Melambangkan Dasar Falsafah Negara yaitu Pancasila, sedangkan Warna Biru menunjukan adanya Daerah Pantai dan Pegunungan. Puncak Segi Lima menunjukan puncak gunung sedangkan lengkung-lengkungnya menunjukan gelombang lautan.
2. Makna dan motif – motif didalam lambang
a. Bintang
Bintang bersudut lima berwarna kuning emas melambangkan bahwa masyarakat Brebes adalah makluk yang berKetuhanan Yang Maha Esa.
b. Kapas dan Padi
Melambangkan Sandang Pangan
c. Bentuk Bulat Telur serta Gambar Bawang Merah
Melambangkan bahwa Telur Asin serta gambar Bawang Merah merupakan hasil spesifik daerah.
d. Lima Akar
Melambangkan bahwa rakyat dan Pemerintahan Daerah adalah Pelaksana Demokrasi Pancasila.
e. Perpaduan antara Tujuh Belas Butir Padi, Delapan Buah Kapas Empat Puluh Lima Mata Rantai
Melambangkan titi mangsa Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia 17 Agustus 1945.
f. Perpaduan Tiga Umbi Bawang Merah dan Lima Akar yang berwarna hitam, puncak bawang yang merupakan nyala api yang tak kunjung padam berjumlah lima.
Melambangkan kehidupan Demokrasi (Legislatif, Eksekutif, Yudikatif) yang harus dilaksanakan secara dinamis dalam bentuk Demokrasi Pancasila.
g. Sebuah Pita Putih bergaris tepi Hitam yang menyambungkan padi dan kapas ditengahnya bertuliskan : Mangesti Wicara Ebahing Praja dengan warna hitam yang menunjukan bahwa Rakyat Brebes bertekad untuk membangun daerahnya guna mewujudkan kesejahteraan bersama dalam rangka membagun Bangsa dan Negara Kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

B. Makna Warna
a. Putih : Kejujuran/kesucian
b. Kuning Emas : Kesatuan/keagungan/kemuliaan/kebijaksanaan
c. Merah : Keberanian
d. Hijau : Kemakmuran/kerukunan
e. Hitam : Keteguhan/keabadian
f. Biru : Kedamaian/kesetiaan

C. Sesanti
Sesanti Daerah adalah Mangesthi Wicara Ebahing Praja
(1) Arti Sesanti Daerah kata demi kata adalah :
a. Mangesthi : Menuju, menginginkan, menghendaki, mengusahakan, bertekad.
b. Wicara : Bicara, cerita, riwayat, pembicaraan, rembug, musyawarah, mufakat, kebulatan tekad.
c. Ebah(ing) : Gerak, kegiatan, bekerja, membangun
d. Praja : Pemerintahan, Negara, kegiatan – kegiatan kenegaraan.
(2) Arti keseluruhan sesanti daerah adalah bahwa rakyat bersama Pemerintah Daerah Brebes bertekad (Mangesthi) untuk membangun daerahnya guna mewujudkan kesejahteraan bersama dalam rangka membangun (Ebahing) Negara (Praja) dan Bangsa.
(3) Arti Surya Sengkala Mangesthi Wicara Ebahing Praja
- Mangesthi berwatak : 8
- Wicara berwatak : 7
- Ebah (ing) berwatak : 6
- Praja berwatak : 1
Dengan demikian Magesthi Wicara Ebahing Praja mengandung makna tahun matahari/masehi :1678 tahun ini adalah berdirinya Pemerintahan Brebes dengan titi mangsa 18 Januari 1678 yang ditandai dengan dilantiknya Bupati Brebes yang pertama, yaitu Raden Arya Suralaya.

Peta Wilayah Kabupaten Brebes


Sumber : http://www.brebeskab.co.id/

Memahami Waktu Shalat Fardhu

Sesungguhnya solat itu diwajibkan atas orang-orang yang beriman menurut waktu-waktu yang tertentu” ( Q.S. An-Nisa’ :103 )

“Dirikanlah solat ketika gelincir matahari hingga waktu gelap malam dan dirikanlah solat subuh sesungguhnya solat subuh itu adalah disaksikan (keistimewaannya)”. ( Q.S. Al-Isra’ : 78 )

Dengan berkembangnya peradaban manusia, berbagai kemudahan-kemudahan diciptakan untuk membuat manusia lebih praktis dalam segala hal termasuk dalam beribadah khususnya shalt fardu. Saat ini kita mengetahui banyak sekali diterbitkan jadwal waktu shalat dari berbagai instansi maupun organisasi antara lain; Departemen Agama, PP Muhammadiyah, PP Persis, PP Nahdatul Ulama (NU) dsb. Namun kesemuanya tidak dapat dilepaskan dari kaidah yang sebenarnya digunakan untuk menentukan waktu shalat yaitu "Pergerakan Matahari " dilihat dari bumi.

Sebelum manusia menemukan hisab/perhitungan falak/astronomi, pada zaman Rasulullah waktu shalat ditentukan berdasarkan observasi terhadap gejala alam dengan melihat langsung matahari. Lalu berkembang dengan dibuatnya Jam Surya atau Jam Matahari serta Jam Istiwa atau seing disebut Tongkat Istiwa dengan kaidah bayangan matahari.

Image

Jam Surya atau Jam Matahari serta Tongkat Istiwa atau Bencet

Dari sudut pandang Fiqih waktu shalat fardhu seperti dinyatakan di dalam kitab-kitab fiqih adalah sebagi berikut :

Waktu Subuh Waktunya diawali saat Fajar Shiddiq sampai matahari terbit (syuruk). Fajar Shiddiq ialah terlihatnya cahaya putih yang melintang mengikut garis lintang ufuk di sebelah Timur akibat pantulan cahaya matahari oleh atmosfer. Menjelang pagi hari, fajar ditandai dengan adanya cahaya samar yang menjulang tinggi (vertikal) di horizon Timur yang disebut Fajar Kidzib atau Fajar Semu yang terjadi akibat pantulan cahaya matahari oleh debu partikel antar planet yang terletak antara Bumi dan Mars . Beberapa menit kemudian cahaya ini seolah menyebar di cakrawala secara horizontal, dan inilah dinamakan Fajar Shiddiq. Secara astronomis Subuh dimulai saat kedudukan matahari ( s° ) sebesar 18° di bawah horizon Timur sampai sebelum piringan atas matahari menyentuh horizon yang terlihat (ufuk Mar'i / visible horizon). Di Indonesia khususnya Departemen Agama menganut kriteria sudut s=20° dengan alasan kepekaan mata manusia lebih tinggi saat pagi hari karena perubahan terjadi dari gelap ke terang.

Waktu Zuhur Disebut juga waktu Istiwa (zawaal) terjadi ketika matahari berada di titik tertinggi. Istiwa juga dikenal dengan sebutan Tengah Hari (midday/noon). Pada saat Istiwa, mengerjakan ibadah shalat (baik wajib maupun sunnah) adalah haram. Waktu Zuhur tiba sesaat setelah Istiwa, yakni ketika matahari telah condong ke arah Barat. Waktu tengah hari dapat dilihat pada almanak astronomi atau dihitung dengan menggunakan algoritma tertentu. Secara astronomis, waktu Zuhur dimulai ketika tepi piringan matahari telah keluar dari garis zenith, yakni garis yang menghubungkan antara pengamat dengan pusat letak matahari ketika berada di titik tertinggi (Istiwa). Secara teoretis, antara Istiwa dengan masuknya Zuhur ( z° ) membutuhkan waktu 2 menit, dan untuk faktor keamanan biasanya pada jadwal shalat waktu Zuhur adalah 4 menit setelah Istiwa terjadi atau z=1°.

Waktu Ashar Menurut Mazhab Syafi'i, Maliki, dan Hambali, waktu Ashar diawali jika panjang bayang-bayang benda melebihi panjang benda itu sendiri. Sementara Madzab Imam Hanafi mendefinisikan waktu Ashar jika panjang bayang-bayang benda dua kali melebihi panjang benda itu sendiri. Waktu Ashar dapat dihitung dengan algoritma tertentu yang menggunakan trigonometri tiga dimensi. Secara astronomis ketinggian matahari saat awal waktu Ashar dapat bervariasi tergantung posisi gerak tahunan matahari/gerak musim. Di Indonesia khususnya Departemen Agama menganut kriteria waktu Ashar adalah saat panjang bayangan = panjang benda + panjang bayangan saat istiwa. Dengan demikian besarnya sudut tinggi matahari waktu Ashar ( a° ) bervariasi dari hari ke hari.

Waktu Maghrib Diawali saat matahari terbenam di ufuk sampai hilangnya cahaya merah di langit Barat. Secara astronomis waktu maghrib dimulai saat seluruh piringan matahari masuk ke horizon yang terlihat (ufuk Mar'i / visible horizon) sampai waktu Isya yaitu saat kedudukan matahari sebesar i° di bawah horizon Barat. Di Indonesia khususnya Departemen Agama menganut kriteria sudut i=18° di bawah horison Barat.

Waktu ‘Isya Diawali dengan hilangnya cahaya merah (syafaq) di langit Barat, hingga terbitnya Fajar Shiddiq di Langit Timur. Secara astronomis, waktu Isya merupakan kebalikan dari waktu Subuh yaitu dimulai saat kedudukan matahari sebesar i° di bawah horizon Barat sampai sebelum posisi matahari sebesar s° di bawah horizon Timur.

Waktu Imsak adalah awal waktu berpuasa. Diawali 10 menit sebelum Waktu Subuh dan berakhir saat Waktu Subuh. Ijtihad 10 menit adalah perkiraan waktu saat Rasulullah membaca Al Qur'an sebanyak 50 ayat waktu itu.

Demi menjaga "keamanan" terhadap jadwal waktu shalat yang biasanya diberlakukan untuk suatu kawasan tertentu, maka dalam hal ini setiap awal waktu shalat menggunakan kaidah "ihtiyati" yaitu menambahkan beberapa menit dari waktu yang sebenarnya. Besarnya ihtiyai ini biasanya ditambahkan 2 menit di awal waktu shalat dan dikurangkan 2 menit sebelum akhir waktu shalat.

Akibat pergerakan semu matahari 23,5° ke Utara dan 23,5° ke Selatan selama periode 1 tahun, waktu-waktu tersebut bergesar dari hari-kehari. Akibatnya saat waktu shalat juga mengalami perubahan. oleh sebab itulah jadwal waktu shalat disusun untuk kurun waktu selama 1 tahun dan dapat dipergunakan lagi pada tahun berikutnya. Selain itu posisi atau letak geografis serta ketinggian tempat juga mempengaruhi kondisi-kondisi tersebut di atas.

Image

Diagram Waktu Shalat berdasarkan posisi matahari

Berdasarkan konsep waktu menggunakan posisi matahari secara astronomis para ahli kini berusaha membuat rumus waktu shalart berdasarkan letak geografis dan ketinggian suatu tempat di permukaan bumi dalam bentuk sebuah program komputer yang dapat menghasilkan sebuah tabulasi data secara akurat dalam sebuah "Jadwal Waktu Shalat". Kini software waktu shalat terus dibuat dan dikembangkan diantaranya: Accurate Times, Athan Software, Prayer Times, Mawaqit, Shalat Time dsb. serta software produksi BHR Departemen Agama yang disebarluaskan secara nasional yaitu Winhisab. Program ini masih terlalu sederhana untuk kelas Nasional dan saya yakin BHR bisa membuat yang lebih baik lagi. (Rukyatul Hilal Indonesia)

Nama-nama Bupati Brebes


Sumber : http://www.brebeskab.co.id/
  1. Tumenggung Arya Suralaya 1678 - 1683
  2. Tumenggung Pusponegoro I
  3. Tumenggung Pusponegoro II 1683 - 1809
  4. Tumenggung Pusponegoro III
  5. K.A.A. Singasari Panatayuda I 1809 - 1836
  6. K.A.A. Singasari Panatayuda II 1836 - 1856
  7. K.A.A. Singasari Panatayuda III
  8. R.T. Cakra Atmaja 1876 - 1880
  9. RM. AA. Cakranegara I 1880 - 1885
  10. RM. T. Sumitra (Cakranegara II) 1885 -
  11. RM. Martana 1907 - 1929
  12. R. Sajikun 1929 (8 bulan)
  13. KRTM. Ariya Purnama Hadiningrat 1920 - 1929
  14. RAA. Sutirta Pringga Haditirta 1936 - 1942
  15. R. Sunarya 1942 - 1945
  16. Sarimin Reksadiharja 1946
  17. K. A. Syatori 1946 - 1947
  18. R. Awal 1947 - 1947
  19. Agus Miftah 1947 - 1948
  20. R. Sumarna 1948 - 1950
  21. Mas Slamet 1950 - 1956
  22. R. Mardjaban 1956 - 1966
  23. R.H. Sartono Gondosoewandito, SH 1967 - 1979
  24. H. Syafrul Supardi 1979 - 1989
  25. H. Hardono 1989 - 1994
  26. H. Syamsudin Sagiman 1994 - 1999
  27. H. Moh. Tadjudin Nuraly 1999 - 2001
  28. PLTH Drs Haji Tri Harjono 2001-2002

Perumusan Nama Brebes


Sumber : http://www.brebeskab.co.id/

NASKAH PUTUSAN SEMINAR
TANGGAL 1 NOPEMBER 1984 PERUMUSAN

Seminar penyusunan Sejarah dan Hari jadi Kabupaten Brebes pada hari Kamis tanggal 1 Nopember 1984 di Gedung DPRD Kabupaten Brebes, yang dihadiri oleh :

  • Muspida,
  • Tokoh Masyarakat,
  • Cendekiawan,
  • Undangan dari daerah dan Luar Daerah,
  • Konsultan,
  • Panitia Penyusunan Sejarah dan hari jadi Kabupaten Brebes,

Setelah mendapat :

  • Sambutan dan pengarahn Bupati Kepala Daerah dan Ketua DPRD Kabupaten Brebes,
  • Penjelasan Kertas-kerja Panitia Penyusun oleh penyaji materi (Sdr. D. Atmowinoto),
  • Tanggapan, usul-saran dan pendapat para peserta, (materi terlampir) ;

MEMUTUSKAN

  1. Menerima materi Panitia Penyusun Sejarah dan Hari Jadi Kabupaten Brebes, untuk ditambah sempurnakan dengan materi masukan dari para hadirin peserta (materi masukan terlampir), yang secara selektif disusun lengkap-sempurnakan oleh Panitia Penyusun Sejarah dan Hari Jadi Kabupaten Brebes.
  2. Menetapkan Hari Jadi Kabupaten Brebes : Hari Senin Kliwon tanggal 18 Januari 1678.
  3. Naskah penyempurnaan segera disebar-luaskan untuk mendapat tanggapan dan masukkan, yang kemudian secara final disusun kembali menjadi materi-final oleh Panitia Penyusun Sejarah dan Hari Jadi Kabupaten Brebes.
  4. Buku Naskah - final Sejarah dan Hari Jadi Kabupaten Brebes, disampaikan kepada Bupati Kepala Daerah Tingkat II Brebes untuk dimusyawarahkan DPRD Kabupaten Brebes menjadi produk politik Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes, berupa :

a. Peraturan Daerah tentang hari Jadi Kabupaten Brebes.

b. Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah yang dikuatkan oleh DPRD tentang : Sejarah Kabupaten Brebes.

Demikian rumusan kami buat, untuk dimusyawarahkan dan mendapat kata mufakat dari sidang Paripurna Seminar.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melindungi kita semua dalam rangka mengamalkan Pancasila dan UUD 1945.

Brebes, 1 Nopember 1984.

1. Soewardi Wirjaatmadja (Ketua/anggota)
2. Nuridin Mawardi (Sekretaris/Pelapor/Anggota)
3. Drs. Soetadi (Anggota)
4. Drs. H. Ahmad Harisman, SH (Anggota)
5. Drs. Soetadji (Anggota)
6. Amen Budiman (Anggota)

Asal Muasal Nama Kota Kelahiran Ku "Brebes"

Sumber : http://www.brebeskab.co.id/
Ada beberapa pendapat asal muasal nama Brebes. Yang pertama mencoba menghubungkannya dengan keadaan alamiah daerah Brebes yang pada awal mulanya konon mempunyai banyak air dan sering tergenang air, bahkan ada kemungkinan masih berupa rawa-rawa. Mengingat banyak air yang merembes, munculah kemudian nama Brebes, yang selanjutnya mengalami "verbastering" (perubahan) menjadi Brebes. Pendapat kedua mencoba menalikannya dengan peri masuknya agama Islam pada awal mulanya ke Brebes, yang sekalipun dihalang-halangi namun ternyata masih juga merembes, yang dalam bahasa daerah disebut disebut "berbes". Oleh karenanya muncullah kemudian nama Berbes, yang selanjutnya berubah menjadi Brebes.

Pendapat yang ketiga mencoba menerangkan asal muasal nama Brebes dari kata-kata "bara" dan "basah".

"Bara" berarti hamparan tanah datar yang luas, sedang "basah" berarti banyak mengandung air. Kedua-duanya cocok dengan keadaan daerah Brebes, yang kecuali merupakan air. Kedua-duanya cocok dengan keadaan daerah Brebes yang kacuali merupakan dataran luas, juga mengandung banyak air, karena perkataan "bara" diucapkan "bere", sedang "basah" diucapkan "beseh", pada akhirnya lahirlah perkataan "Bere basah", yang untuk mudahnya kemudian telah berubah menjadi Brebes.

Ada pula terdapat ceritera yang berkaitan denga kata yang akhirnya menjadi kota Brebes yaitu:

Diantaranya Salem-Bantarkawung terdapat gunung bernama "Baribis" dari gunung Baribis tersebut mengalir sungai "Baribis" yang mengalir melalui dataran bagian utara bermuara di laut Jawa dan setelah bergabung dengan aliran sungai-sungai yang alin merupakan sungai besar dipantai utara Jawa. Sungai Baribis ini, pada jaman dulu dianggap sebagai sungai yang bertuah = angker (Jawa) dan konon sungai tersebut juga banyak buayanya. Orang-orang tua pada saat itu banyak yang melarang anak cucunya untuk datang, menyeberangi, mandi dan sebagainya disungai tersebut. Terlebih dalam saat berperang orang tua selalu memberikan peringatan-peringatan yang melarang melangkahi/menyeberangi sungai tersebut. Untuk meyakinkan hal ini, mka terungkaplah sebuah legenda tentang perang Arya Bangah dengan Ciyung Wanara. Akibat menyeberangi sungai Baribis tersebut, Arya Bangah mengalami kekalahan.

Dari kepercayaan akan hal tersebut maka sungai Baribis itu dijadikan peringatan = pepenget = pepeling = pepali = larangan agar jangan sampai pada saat berperang melangkahi = menyeberangi sungai tersebut.

Karena sungai Baribis menjadi larangan dari kaum tua, maka sungai Baribis dikenal sebagai larangan, atau sungai pepali atau pemali, yang berarti pepalan atau larangan.

Jadi dahulu menurut tutur beberapa orang tua di daerah Brebes selatan sungai Pemali itu semula bernama sungai Baribis yang bermata air dari gunung Baribis. Kemungkinan itu sebabnya, daerah ini disebut daerah Baribis, yaitu daerah aliran sungai Baribis dan dari kata Baribis ini menjadi Brebes.

Kalau kita perhatikan dengan seksama, nama-nama tempat si pulau Jawa ternyata merupakancermin dari keadaan alam disekitar masyarakat yang mendiami tempat-tempat itu dan cara berpikir mereka. Nama-nama itu bisa kita bedakan dalam dua golongan besar. Yang pertama, yang secara spontan telah lahir dari masyarakat di kota-kota itu sendiri, sedang yang kedua, yang dengan sengaja telah diberikan atau diperintahkan oleh suatu penguasa untuk dipakai, misalnya nama Surakarta Adiningrat, yang mula-mula telah dipergunakan oleh Sultan Pakubuwana II pada tahun 1745 untuk menyebut nama-nama tempat yang: 1. Berasal dari nama-nama tanaman, 2. Berasal dari nama-nama binatang, 3. Berasal dari nama-nama benda tambang, 4. Berasal dari nama-nama orang, 5. Mengingatkan kita pada suatu keistimewaan topografis.

Nama kota Brebes termasuk dalam katagori yang kelima. Dalam bahasa Jawa perkataan Brebes atau Mrebes berarti "tansah metu banyune" artinya "selalu keluar airnya" dan nama ini telah lahir, mengingat pada awal mula sejarahnya, keadaan lahan di kawasan kota Brebes sekarang ini memang selalu keluar airnya. Adapun kota-kota lain yang juga memiliki nama-nama semacam itu, artinya yang telah lahir berdasarkan keadaan tanahnya pada awal mula sejarahnya, bisa kita sebutkan antara lain nama-nama kota Blora di daerah Jawa Tengah dan Jember di Jawa Timur. Nama Blora telah muncul oleh keadaan tanah di kawasan kota itu pada mula sejarahnya memang masih berupa rawa-rawa, sesuai dengan arti perkataan Blora atau Balora, yang merupakan sebuah perkataan bahasa Jawa kuna yang berarti rawa, sedang nama kota Jember telah lahir, mengingat pada awal mula sejarahnya keadaan tanah di kawasan kota memang benar-benar jember atau njember, sebuah perkataan dalam bahasa Jawa berarti reged ajenes, artinya kotor dan mengandung air.

Dari sumber yang dapat diketemukan, pada tahun 1640 / 1641, nama Brebes itu sudah mulai tercantum di dalam penulisan / laporan / daftar harian yang dibuat oleh VOC. Makin kesini makin banyak uraiannya, meskipun hanya dalam hal sebagai tujuan atau persinggahan pengiriman barang-barang penting dan bahan pokok, misalnya alat-alat untuk kompeni (VOC), bahan pakaian, bahan makanan dan sebagainya.

Nama Brebes itu sendiri pernah ditulis: Barbas, Barbos atau Brebes. Dari nama dan bagaimanapun juga asal muasalnya atau apapun juga makna nama Brebes itu, kiranya bukanlah masalah bagi penduduk Brebes masa kini. Yang penting adalah mengambil hikmah dari dalamnya. Suatu kenyataan Wilayah Kabupaten brebes dianalisa dari segi lahan/tanah, curah hujan serta iklimnya, mempunyai prospek/masa depan yang cerah. Segala faktor penghambatannya Insya Allah akan dapat diatasi oleh generasi penerusnya.

Satu Menit dari Umur Kita

Written by Administrator
Friday, 24 April २००९

Image

Ketahuilah bahwa satu menit saja dari umur anda, didalamnya bisa dilakukan berbagai kebaikan.Misalnya, dengan membaca satu ayat yang terdiri dari puluhan huruf, dimana setiap hurufnya mengandung sepuluh kebaikan.Dengan hanya membaca satu ayat saja, anda telah melakukan ratusan kebaikan. Seandainya anda mau membaca “Subhanallah wa Bihamdiihi” seratus kali, itu tidak akan lebih dari satu menit. Padahal pahalanya sangat besar. Ingatlah sabda Rasullulah Shallalahu Alahi wa Salam,” Dan barang siapa membaca “ Subhanallah wa Bihamdihi” seratus kali, maka Allah ampuni semua dosanya walaupun seluas samudera.”1)

Saya buka mata saya dan saya membaca buku. Ternyata dalam satu menit saya mampu membaca sekitar empat halaman buku. Terkadang, saya membaca Al-fatihah baik dengan jelas atau hanya dalam hati sebanyak tujuh kali dalam satu menit. Menurut sebagian ulama, kebaikan yang ada dalam bacaan surat Al-fatihah itu ada seribu empat ratus kebaikan. Surat Al-Ikhlas bisa saya baca dengan baik dan jelas hanya dalam hati sebanyak empat belas kali dalam satu menit. Lihatlah, dalam satu menit saja, saya telah mendapatkan banyak kebaikan. Anda mungkin ragu, Tapi silahkan mencobanya sendiri !!

Saya berbicara demikian, karena saya ingin memberitahukan bahwa betapa berharganya nilai satu menit itu dalam umur anda. Dalam satu menit anda dapat melakukan banyak dzikir, tilawah,tadabur, membaca dan menulis.

Hanya selama satu menit saja dalam kehidupan anda, anda bisa menambah umur anda, menambah kontribusi,pemahaman, hafalan dan kebaikan kebaikan anda.

Satu menit akan ditulis dalam lembaran lembaran anda, jika anda tahu bagaimana menginvestasikannya dan anda mampu menjaga dan memeliharanya. Lihatlah betapa banyak menit-menit,jam,hari,bulan atau bahkan tahun yang lewat menguap begitu saja dari nafas kehidupan kita. Dia lenyap tanpa meninggalkan bekas. Sungguh Sangat tidak mungkin orang orang yang menyia-nyiakannya akan selamat dari akibat perbuatannya. Bahkan sebaliknya, dia akan mendapatkan gumpalan dosa akibat perbuatannya. Hanya kepada Allah-lah kita meminta pertolongan. Wallahul musta’an.

Saya katakan: dalam satu menit anda bisa mengucapkan, ‘Laa illaha Illallah Wahdahu Laa syarikalahu Lahul mulku wa lahul Hamdu wa Huwa ‘Ala Kulli Syai’in Qadir,’’ sebanyak dua puluh kali dan pahalanya sama dengan membebaskan budak di jalan Allah dari keturunan nabi Ismail.*2)

Sebagaimana disebutkan bahwa membaca Qul Huwa Allahu Ahad, sebanyak dua puluh kali dalam semenit itu sama saja dengan membaca Al-Qur’an sebanyak tujuh kali. Karena Qul Huwa Allahu Ahad, sama dengan sepertiga Al-qur’an.*3). Demi Allah, betapa banyak faedah yang lengkap dan betapa banyak kebaikan yang sirna begitu saja. Betapa banyak menit menit kita tergadai oleh pembicaraan yang tak tentu arahnya dan tak ada juntrungannya; ghibah, adu domba atau mengintai kabar kabar orang lain. Kita tenggelam dalam kelalaian untuk sebuah perjalanan, tenggelam dalam kebathilan dan angan angan dengan semua yang melenakan.

Dalam tulis menulis juga demikian. Dalam satu menit, sesungguhnya anda bisa menulis dari hasil pemikiran anda sebanyak empat baris. Apabila anda hanya menukil dengan cepat, anda bisa menulis hinggá lima atau sekitar sepertiga halaman. Ini berarti, jika anda menulis lima baris saja dalam sehari, maka anda akan mampu menulis sepuluh halaman dalam sebulan. Dan dalam sepuluh tahun sebanyak seribu dua puluh halaman, sama dengan banyaknya halaman buku Zaad Al-Maad, karya monumental Ibnul Qayyim

Atau lebih kecil dari tafsir Al-Qur’an Al-Azhim adikarya Ibnu Katsir. Andaikata setiap hari anda mampu membaca Qul huwa Allahu Ahad sebanyak dua puluh kali, maka dalam sebulan anda mampu membacanya enam ratus kali. Dan dalam setahun sebanyak tujuh ribu dua ratus kali. Itu sama saja dengan pahala membaca alqur’an sebanyak dua ribu empat ratus kali.

Saya sendiri telah mencoba menghafal sebait syair dan saya ulangi sebanyak dua puluh kali dalam semenit hingga saya berhasil menghafalnya. Andaikata anda mampu menghafal satu bait syair yang berisikan kata kata hikmah dalam satu hari, maka dalam sepuluh tahun anda mampu menghafal tiga ribu enam ratus kata kata hikmah. Dengan banyaknya kata kata hikmah yang dihafal, akan keluar ungkapan ungkapan indah dari majlis anda, akan tampak kebijaksanaan dalam cara berfikir anda dan terlihat kecerdasan anda ketika berkata kata.

Dalam semenit anda bisa mengucapkan shalawat sebanyak lima puluh kali dengan hanya mengucap ‘ Shallallahu’ alía wa Sallam.” Sebagai ganjarannya, Allah akan membalas shalawat tsb sebanyak lima ratus kali, sebab sekali shalawat itu pahalanya sama dengan sepuluh kali shalawat.

Seseorang yang melakukan dua rakaat salat ringan dengan hanya membatasi pada yang wajib wajib saja, seperti membaca Al-fatihah, tiga tasbih dalam ruku’ dan sujud dan yang lainnya maka dia akan mampu melakukannya dalam hanya satu menit. Barangsiapa yang melakukan shalat Dhuha dua rakaat berarti dia dalam setahun telah melakukan sekitar tujuh ratus rakaat. Dalam satu rakaat ada dua sujud, maka artinya dia telah melakukan sebanyak seribu empat ratus sujud dalam setahun. Itu dalam shalat dhuha saja !!!!

Dalam hadits disebutkan, yang artinya :

‘’ sesungguhnya tidaklah sekali kali kau lakukan satu sujud, kecuali Allah akan angkat dengannya satu derajat, dan Dia akan menghapus dosamu’’*4)

Demikianlah dalam satu menit, anda dapat mencari keridhaan Allah, dapat menghapus dosa dosa anda, mendapatkan pahala di sisi-Nya yang menjadi deposito kelak ketika anda kembali keakhirat. Dalam satu menit anda bisa mengarang, menulis, menghafal, mengembangkan potensi diri, meningkatkan daya ingat, menambah ilmu, menjaga wiridan dan memperdalam wawasan dan budaya serta mengembangkan bakat. Namun semua itu membutuhkan kesemangatan. Karenanya mari kita berlindung kepada Allah dari matinya semangat, lemahnya tekad dan rendahnya karakter.