Sabtu, 09 Mei 2009

Optimalkan DOA


ketika berdoa, tentunya kita berharap doa kita akan segera dikabulkan, tetapi pada kenyataannya, ada yang belum dikabulkan padahal sudah sering berdoa. mengapa hal ini tejadi? sebelum kita berprasangka bahwa doa kita tidak dikabulkan oleh Allah, cobalah bertanya pada diri kita terlebih dahulu, sudahkah kita melakukuan doa tersebut dengan optimal? bisa jadi selama ini kita tidak melakukan doa sesuai prosedur….

bagaimana kah prosedur doa tersebut?

1. awali doa dengan membaca Asmaul Husna, asmaul husna adalah nama-nama Allah yang baik, ddalam surat Al-Araf ayat 180 "Allah mempunyai Asmaul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu…" berdasarkan ayat ini, maka ketika kita akan berdoa, awalilah dengan asmaul husna, terutama yang memilik korelasi dengan doa kita, misalnya diawali dengan Ya Hakiim (wahai yang maha bijaksana) ketika berdoa meminta ilmu. berapa macam dan berapa kali kita membaca asmaul husna pada awal doa? tidak ada dalil yang menentukannya, jadi lakukanlah semampu dan sekehendak kita sesuai situasi dan kondisi.

2. ucapkan kalimat tauhid, yang dimaksud kalimat tauhid adalah pernyataan yang mengekspresikan keimanan kita kepada Allah. sebagai contoh "Allahuma inni asaluka bi anni asyhadu annaka antallahu laa illaaha illa anta alhadu shamadul ladzi lam yalid wa lam yuulad wa lam yakullahu kufuwan ahad" doa ini diucapkan oleh seorang sahabat, dan ketika Rasulullah mendengarnya ia mengomentari bahwa doa seperti ini disukai oleh Allah. (artinya, karena doa adalah komunikasi transenden antara manusia secara pribadi dengan tuhannya, walaupun telah ada contoh doa, tidak masalah untuk menggunakan kalimat sendiri dalam berdoa, pada kasus ini nabi tidak menyalahkan sahabat karena berdoa menggunakan kalimatnya sendiri)

3. Prasangka baik, ketika berdoa jangan berprasangka bahwa doanya tidak akan dikabulkan,karena "Aku akan mengikuti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. dan aku selalu menyertai sewaktu ia berdoa kepadaku" (H.R. Muslim)

4. berpikir optimis, jangan berdoa dengan dipenuhi keraguan, dalam salah satu hadist " hai manusia, jika kamu meminta kepada Allah, maka mintalah dengan penuh optimisme, karena Allah tidak akan mengabulkan doa orang yang pesimis"

5. Rendah hati dan suara lembut, "berdoalah kepada Tuhan-mu dengan berendah diri dan suara yang lembut. sesungguhnya Allah tidak menyukai orang -orang yang melampaui batas" Al-araf ayat 55

6. mengulangi doa, pada beberapa hadist, dikatakan ketika nabi berdoa, ia melakukannya berulang-ulang

7. sempurnakan dengan ikhtiar, doa dan ikhtiar adalah dua sisi mata uang yang saling melengkapi, kalau kita berdoa minta ilmu, barengi dengan belajar, meminta kesuksesan, iringi dengan kerja keras

8. gunakan waktu-waktu terbaik, walaupun doa dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, ada sejumlah wktu yang diriwayatkan sangat baik untuk diisi dengan doa, yaitu

a. sepertiga akhir malam

b. tengah malam dan setelah shalat fardhu, Rasulullah pernah ditanya, "wahai Rasulullah, kapankah doa yang paling didengar Allah?" Rasulullah menjawab"doa ditengah malam dan doa setelah shalat fardhu" (H.R. Tirmidzi)

c. pada saat lapang, maksudnya jangan hanya berdoa pada saat dalam kesulitan saja, karena memperbanyak doa saat sedang lapang justru akan membuat doa disaat kesulitan dikabulkan " Barangsiapa yang menginginkan doanya dipenuhi Allah ketika ia dalam kesulitan, maka hendaklah ia memperbanyak doa di waktu lapangnya" (H.R. Tirmidzi dan Hakim)

d. ketika sujud, Rasulullah SAW bersabda "jarak yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika sujud" (H.R. Muslim)

e. Pada hari jumat, Rasulullah SAW bersabda " pada hari jumat itu ada suatu saat yang apabila kebetulan seorang muslim berdiri shalat sambil meminta sesuatu(berdoa) kepada Allah SWT,maka Allah akan memberinya apa yang ia minta" (H.R. Muttafaq ‘Alaih)

f. antara azan dan iqamah. Rasulullah SAW bersabda "Doa antara azan dan qmat tidak akan ditolak " (H.R. Tirmidzi)

g. saat wuquf di Arafah, puncak ibadah haji adalah wuquf di arafah, perbanyaklah doa, karena saat itu merupakan waktu dan tempat terbaik untuk berdoa.

h. saat di multazam

i. saat di Roudhah

j. saat berpuasa wajib maupun sunah

k. saat shafar/dalam perjalanan, saat dalam perjalanan adalah salah satu saat kita dekat dengan Allah jadi perbanyaklah berdoa

l. saat di dholimi

"tidak ada seorang Muslim yang menghadapkan mukanya kepada Allah untuk berdoa, kecuali Allah akan mengabulkannya. kadang-kadang, pengabulannya dipercepat dan kadang-kadang diperlambat atau ditangguhkan." (H.R. Ahmad dan Hakim)

tidak ada orang yang tidak berdoa kepada Allahkecuali orang2 yang sombong, sesungguhnya Allah sangat menyukai orang2 yang rendah hati, yaitu yang sering memanjatkan doa. Selamat Berdoa semoga Allah menjadikan keinginan pada doa kita sebagai yang terbaik. Amin

DOA


"Tidak ada seorang muslim yang menghadapkan mukanya kepada Allah untuk berdoa, kecuali Allah akan mengabulkannya. kadang-kadang pengabulannya dipercepat dan kadang diperlambat atau ditangguhkan"

(H.R. Ahmad dan Hakim)

seperti yang sudah kita ketahui, berdoa adalah salah satu langkah untuk mendapatkan hidayah dari Allah. doa adalah ibadah, doa adalah ibadah yang tidak menuntut syarat dan rukun yang ketat. jadi doa dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja, bahkan dengan berbagai cara. walaupun ada contoh dan tuntunan dalam berdoa, hal tersebut tidak membatasi kita untuk berdoa dengan cara kita sendiri, sebab doa adalah komunikasi transendetal antara manusia dengan tuhannya.

jadi apa yang dimaksud dengan Doa itu sendiri? dalam Al-Quran doa disebutkan dengan beberapa makna.

1. permintaan, "…, Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Kuperkenankan bagimu,…" (Al-Mu’min 40:60)

2. Permohonan, "…, Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut,…" (Al-A’raf 7:55)

3. Pujian, (Al-Israa 17:110) kalau kita berdoa awali dengan asmaul husna yang merupakan pujian bagi Allah

4. Panggilan, (Al-Israa 17:52) pada ayat ini kata yad’uuna digunakan yang artinya memanggil, tapi secara bahasa bisa juga berarti doa.

kenapa kita merasa perlu berdoa? pada dasarnya manusia adalah mahluk yang senantiasa berkomunikasi, jika kita menghadapi masalah, kemudian kita komunikasikan dengan orang yang kita percayai, niscaya beban masalah menjadi berkurang. begitu pula yang akan kita rasakan dengan berdoa, doa adalah bentuk komunikasi manusia dengan tuhannya.

Dalam Islam doa menduduki peranan yang penting, yaitu

1. Allah sangat mencintai orang2 yang rajin berdoa "mintalah anugerah kepada Allah. sesungguhnya Allah senang untuk diminta." (H.R. Tirmidzi)

2. Ekspresi kerendahan hati seorang hamba dihadapan tuhannya, ketika kita rajin berdoa, maka itu menunjukkan kita merasa butuh pada pertolongan Allah.

3. doa merupakan ekspresi kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya, orang yang merasa dekat dengan Allah akan sering berdoa, memohon dan meminta.

4. Doa merupakan senjata orang beriman, Rasulullah saw bersabda "Maukah aku tunjukkan pada kalian sesuatu yang dapat menyelamatkan kalian dari musuh-musuh dan memudahkan turunnya rezeki bagi kalian? maka berdoalah kalian pada Allah diwaktu malam dan siang. karena doa itu sesungguhnya senjata orang-orang beriman"

Dalam Al-quran pun tercatat doa para nabi, ini membuktikan bahwa doa adalah intisari ibadah yang menggambarkan kedekatan dan kerinduan kepada Allah.

jika kita ingin hidup kita penuh berkah dan keselamatan, sudah sepantasnya kita menjadikan doa sebagai kebutuhan pokok.

Ciri orang yang mendapatka hidayah


ciri orang yang mendapatkan hidayah taufiq adalah sebagai berikut:

1. merasakan kemudahan dalam beramal sholeh, orang yang telah mendapat hidayah taufiq akan merasa ringan ketika melaksanakan amal sholeh, rajin dan tekun dalam beribadah dan perasaan takut untuk berbuat dosa. orang yang mendapat hidayah, hatinya akan terbuka untuk menerima islam. dalam surat A-An’am 125 "barangsiapa yang Allah kehendaki untuk mendapat petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk Islam,…"

2. bersemangat dalam mempelajari ajaran agama, orang yang mendapatkan hidayah akan memiliki semangat untuk selalu menelaah ajaran islam, terus mencari ilmu dan menyampaikannya pada orang yang belum mengetahui. dengan hidayahnya orang yang beriman akan mengenal apa yang belum dikenalnya, merasakan yang belum dirasakannya, dan memikirkan apa yang belum terpikirkan.

Islam adalah agama yang harus difahami bukan sekedar diyakini……

3. merasakan kerinduan kepada Allah, seperti yang dituangkan dalam surat Al-Anfal ayat 2-3, orang yang mendapat hidayah taufiq, setiap relung hatinya akan terisi dengan kerinduan kepada Allah SWT. bergetar hatinya ketika disebutkan namanya, bertambah imannya ketika dibacakan ayat2nya, bertawakkal, mendirikan shalat dan melaksanakan zakat

4. Istiqomah, atau konsisten dalam melaksanakan ibadah, orang yang mendapatkan hidayah, akan merasakan kenikmatan dalam beribadah, sehingga ia akan konsisten melaksanakan ibadah

5. Sabar menghadapi masalah, orang yang mendapat hidayah akan dapat melihat dan menyikapi permasalahan yang dihadapi dengan lebih arif, sehingga seberat apapun masalah yang dihadapi, orang yang mendapat hidayah mampu untuk bersabar.

sungguh beruntung orang yang mendapat hidayah dari Allah, ia akan mampu menghadapi dunia dengan arif, sungguh nikmat yang sangat besar…..

Langkah untuk memperoleh hidayah


Adalah hak Prerogratif Allah kepada siapa ia akan memberikan hidayah taufiq, tetapi Allah mahatahu, maha Adil dan tidak akan dzalim pada hambanya. yakinlah Allah Akan memberikan hidayah pada orang yang pantas….

jadi bagaimana langkah untuk menjadi orang yang pantas mendapatkan hidayah Allah?

1. Berdoa, Allah Adalah sumber hidayah, maka wajar bila kita ingin mendapat hidayah, kita harus meminta/memohon kepada sang pemilik hidayah. dalam firmannya di surat al-Mu’min ayat 60 "… Berdoalah kepada-Ku, Niscaya akan kuperkenankan bagimu,…"

2. Latihan Spriritual (Riyadhah Ruhiyyah), bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah kepada Allah dengan mentauhidkan-nya dan menjauhi syirik. Allah SWT tidak akan mengubah nasib seseorang jika orang tersebut tidak berusaha mengubahnya, kita tidak akan mendapat hidayah Allah jika kita tidak pernah berusaha mendapatkannya. shalat malam, puasa sunah, sedekah, sholat sunah, menghadiri majlis talim dll.

3. Bergabung dengan lingkungan yang kondusif, manusia adalah mahluk yang sangat dipengaruhi oleh lingkungannya, kalau kita ingin mendapat hidayah Allah maka carilah lingkungan yang kondusif.

4. memperbanyak amal sholeh, surat Maryam ayat 76 "dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk dan senantiasa berbuat amal baik…."

Macam-macam hidayah


Tanpa hidayah, manusia tidak akan mampu bertahn hidup di dunia ini…. paling tidak ada 4 macam hidayah yang diberikan pada manusia oleh Allah

1. Hidayatul Wijdan = potensi naluriah yang Allah tanamkan pada manusia untuk dapat mempertahankan kehidupannya. insting/naluri = berupa tindakan-tindakan sederhana yang dilakukan manusia sebagai akibat langsung dari nalurinya dalam meraih suatu kenikmatan atau menghindari suatu penderitaan tertentu. hidayah ini bersifat bawaan dan diperoleh sejak lahir.

contoh= bayi ketika sakit atau lapar akan menangis, padahal tidak ada yang pernah mengajarkan bayi untuk menangis jika ia merasa lapar atau sakit. Kita mencari air ketika meras haus.

2. Hidayatul Hawas wal Masya’ir = kemampuan indrawi untuk menangkap/ menerjemahkan rangsang dari luar diri manusia. tanpa kemampuan ini manusia tidak akan mampu bertahan hidup.

contoh = kemampuan melihat, mendengar, merasakan manis, pahit, dingin, panas dll

kemampuan indrawi ini, walaupun sangat bermanfaat ternyata memiliki kelemahan, ingat fenomena fatamorgana? dari jauh seperti ada air, ketika didekati ternyata tidak ada. fenomena gaung dan gema, seseorang berbicara sekali, tetapi terdengar lebih dari sekali. fenomena garis horizon, apakah bumi itu datar?

3. Hidayatul Aqli = kemampuan berpikir, kemampuan untuk memahami suatu fenomena, memberikan persepsi, kemampuan untuk menginterpresetasikan realita yang tertangkap oleh alat indra. Akal dapat membantu kelemahan indra.

akal lah yang akan menerangkan hal-hal yang tak dapat dijelaskan pleh indra, akal lah yang berdasarkan prinsip-prinsip rasional akan menolak, mempertanyakan, mencari sebab membuat penilaian dan penafsiran terhadap hasil indrawi kita.

pada banyak ayatnya, Allah sering menambahkan Quote "bagi kaum yang berpikir". dengan menggunakan Akal manusia tidak akan tertipu oleh keterbatasan kemampuan indrawi. tetapi tetap saja, Akal pun memiliki keterbatasan.

4. Hidayah Ad-din = hidayah berupa petunjuk-petunjuk ajaran agama. agama memberikan jawaban untuk hal-hal yang tak dapat dijawab hanya dengan pendekatan akal. agama berbicara mengenai hakikat kehidupan, kematian, kebahagiaan dll.

ada dua macam hidayah agama

4a. hidayah dilalah = petunjuk-petunjuk hidup yang terkandung dalam Al-quran dan sunah Rasulullah yang dapat diperoleh melalui proses belajar,berisi petunjuk-petunjuk agama yang mengarahkan manusia kepada jalan yang benar.

hidayah dilalah konteksnya adalah sebuah ilmu, ilmu yang dapat diakses oleh siapapun melalui proses belajar, termasuk oleh orang non-muslim, dapat diinterpresetasikan dengan akal dan alat indra. hidayah dilalah diberikan pada semua umat manusia (muslim maupun non-muslim) yang membuka dirinya dengan mempelajarinya.

4b. hidayah taufik = adalah suatu kekuatan yang Allah berikan pada manusia untuk mengamalkan dengan sungguh-sungguh apa yang telah diketahuinya. hidayah taufik adalah kemauan dan kemampuan untuk mengamalkan hidayah dilalah.

contoh: pengetahuan kita bahwa sholat itu wajib, tata cara sholat, rukun sholat, syarat sah sholat, semua itu adalah hidayah dilalah yang kita dapatkan melalui proses belajar. tapi ketika kita mampu dan mau mengamalkan sholat, itulah hidayah taufik. jika kita tahu sholat itu wajib,tetapi kita tidak melaksanakannya, iyu berarti kita punya hidayah dilalah tetapi tidak punya hidayah taufiq.

hidayah taufiq adalah hak prerogatif Allah, diberikan kepada siapa saja yang dikehendakinya. dalam surat Al-Baqarah ayat272 "bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat hidayah, akan tetapi Allah-lah yang memberi hidayah,……"

lalu apa yang harus kita lakukan? akan kah kita berdiam diri dan hanya menunggu Allah memberikan hidayah itu kepada kita? yakinlah kawan, Allah itu maha adil, Ia tentunya akan memberikan hidayah pada orang yang pantas, Allah tidak akan dzalim kepada hambanya, oleh karena itu berusahalah untuk menjadi orang yang pantas mendapatkan hidayah Allah.

Apa itu Hidayah ???


Hidayah jika ditinjau dari segi bahasa, berasal dari kata Al-Haadiy yang artinya petunjuk jalan, atau terjemahan bebasnya adalah petunjuk kepada jalan yang benar.

hidayah adalah suatu peristiwa besar yang merupakan hak Allah semata, tidk ada seorang pun yang dapat memberikannya, sebagaimana firman Allah pada surat Al-Qashash:56 "sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu cintai, tetapi Allah menunjuki orang yang dikehendaki Nya dan Allah mengetahui orang-orang yang menerima petunjuk"

mengapa manusia membutuhkan hidayah? hakikat kehidupan dunia:

1. dunia adalah panggung sandiwara;surat Al-Ankabut(29) ayat 64 "dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda-gurau dan main-main. dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui". apakah kita selama ini telah hidup dengan mengendalikan diri kita sendiri? ataukah justru kita dikendalikan oleh situasi disekitar kita?

2. Dunia tidak pernah mengenyangkan; dari HR Imam Ahmad "andai kata manusia memiliki dua lembah harta, tentu ia menginginkan yang ketiga, dan tidak ada yang dapat mengenyangkan perutnya kecuali kematian,….." segala sesuatu yang ada di dunia tidak cukup mengenyangkan untuk satu orang.

3. dunia suka memperhamba manusia

4. dunia sering membuat manusia terlena ; suatu nikmat sering tidak kita rasakan ketika masih kita miliki, ketika nikmat iru diambil barulah kita menyadari nikmat tersebut. nikmat kesehatan dan umur merupakan salah satu contoh yang sering kita lupakan karena dunia telahmembuat kita terlena.

kehidupan dunia dapat membuat kita terperdaya olehnya, membuat kita dikendalikan, membuat kita tersesat jauh. hanya hidayah dari Allah lah yang dapat membuat kita menikmati dunia dengan tetap pada koridornya, sehingga kita tidak terperdaya oleh dunia tapi juga kita tidak bermusuhan dengannya. Hidayah adalah suatu peta kehidupan, hidayah adalah peta kehidupan bagi manusia agar tidak tersesat dalam belantara kehidupan dunia

sebetulnya hidayah sudah ditanamkan pada diri kita sejak alam rahim, seperti yang tersirat pada surat Al-Araf(7) ayat 172 "dan (ingatlah), ketika Tuhan-mu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka "bukankah Aku ini Tuhan-mu?" mereka menjawab "betul, kami menjadi saksi",..." jika dianalogikan dengan komputer, maka Allah telah menyiapkan hardware untuk hidayah pada diri kita. kemudian kalau begitu apa softwarenya?

Alquran adalah software yang harus diinstalkan oleh manusia, Alquran adalah sumber hidayah. seperti yang dituangkan dalam surat Al-Maidah(5) ayat16 "dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus". Jadi jangan pernah berharap hidup anda akan dapat dioperasikan/dijalankan jika anda belum menginstal programnya (Alquran)

Klasifikasi Nikmat

Kita tidak akan pernah mampu menghitung nikmat Allah, lalu bagaimana cara kita mensyukurinya?

salah satu caranya adalah memanfaatkan nikmat tersebut secara optimal, salah satu modal kita untuk memanfaatkan nikmat Allah secara optimal adalah ilmu pengetahuan yang kita miliki mengenai nikmat tersebut, dan kemampuan kita untuk menentukan prioritas. mengklasifikasikan nikmat berdasarkan derajat nilainya adalah salah satu jalan untuk memudahkan dalam menentukan prioritas.

Bang Imad dalam bukunya, membagi nikmat ini dalam 3 klasifikasi,

yang pertama dan paling rendah adalah nikmat hidup. kenapa nikmat hidup ini dikatakan yang paling rendah? karena nikmat ini dapat kita terima secara cuma-cuma, nikmat ini juga diberikan kepada seluruh mahluknya termasuk hewan dan tumbuhan. selain itu nikmat hidup ini selalu diperlengkapi Allah dengan segala sesuatu yang menunjang untuk kelangsungannya. seperti nafsu dan insting/indera yang merupakan fasilitas untuk dapat bertahan hidup.

yang kedua adalah nikmat kemerdekaan, suatu nikmat yang hanya diberikan kepada manusia, yang bahkan malaikat pun tidak memilikinya. dengan nikmat ini manusia diberi kebebasan untuk memilih, termasuk untuk tidak mematuhi ketentuan dan kehendak Allah, oleh sebab itu kita sebagai manusia pun tidak dibenarkan untuk memaksakan agama kita terhadap orang lain, kita hanya dapat menghimbau.

Allah memperlengkapi nikmat kemerdekaan ini dengan tiga modal yang dapat dikembangkan yaitu akal (rasio,IQ) rasa (emosi, EQ) dan Hati nurani (dhamir, SQ). modal inilah yang akan menentukan seberapa baik kita memanfaatkan nikmat kemerdekaan yang kita miliki. dan adalah suatu pilihan bagi kita untuk mengembangkan hanya sebagian atau semua modal ini.

Nikmat yang ketiga sekaligus yang paling tinggi adalah nikmat Hidayah, nikmat ini hanya diberikan kepada sebagian manusia, dan merupakan hak prerogatif Allah untuk menentukan siapa yang pantas dan berhak mendapatkan nikmat tersebut. dalam surat Al-Qashash ayat 56 "Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk (hidayah) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk (hidayah) kepada orang yang dikehendakinya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau(pantas) menerima petunjuk (hidayah)." yang harus kita yakini adalah Allah yang paling tahu siapa yang paling pantas mendapatkan hidayah dan Allah maha adil. jadi jika kita ingin mendapatkan nikmat hidayah, maka usahakanlah diri kita menjadi mahluk yang pantas mendapatkan hidayah.

Menyikapi Nikmat


Allah telah memberikan kepada kita mahluknya, nikmat yang tak terhitung jumlah dan nilainya.

tetapi sudahkah kita menyadarinya? sudahkah kita menyikapinya dengan tepat?

jika kita meninjau Al-Quran suran Al-Jatsiyah (45:13), " dan ia (Allah) telah menciptakan bagi kamu segala yang ada di langit dan dibumi semuanya,………" dari ayat tersebut tersirat bahwa seluruh alam ini diciptakan untuk manusia, bahwa hal itu semua adalah nikmat yang diberikan oleh Allah pada manusia.

lalu bagaimana kita harus menyikapi nikmat yang telah diberikan ini?

yang harus kita lakukan adalah Bersyukur

ketika iblis dijatuhi hukuman oleh Allah SWT karena pembangkangannya untuk tunduk kepada nabi Adam, maka iblis bertekad untuk menggoda anak cucu Adam sehingga "tidak akan banyak Engkau dapati mereka itu yang bersyukur" kata iblis

seorang manusia hanya mempunyai 2 alternatif untuk menyikapi nikmat Allah, bersyukur atau kufur…..

tetapi bagaimana cara kita mensyukuri nikmat Allah yang tak terhingga banyaknya itu, seperti yang diungkapkan dalam surat An-Nahl ayat 18 "jika kamu mencoba menghitung nikmat Allah, maka kamu tidak akan mampu,…."

ada dua macam aktivitas yang dapat kita lakukan untuk mensyukuri nikmat Allah, yang pertama adalah dengan lisan.

yaitu dengan melafalkan Alhamdulillah, hal yang relatif mudah dilakukan, tetapi sudahkah anda melakukannya selama ini? sudahkah anda melakukannya dengan hati yang ikhlas?

cara kedua adalah dengan perbuatan, yaitu memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan fungsi dan situasinya secara optimal. tetapi darimana kita tahu bahwa kita telah memanfaatkan nikmat tersebut?

dalam surat Ibrahim ayat 7 Allah telah menjanjikan "….sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu,…" jika kita bersyukur, Allah telah menjanjikan bahwa nikmat tersebut akan bertambah. jadi tindakan bersyukur yang kita lakukan akan menimbulkan suatu nilai tambah atau added value. sehingga hal ini dapat kita jadikan sebagai parameter, yaitu belumlah bersyukur jika tindakan yang kita maksudkan untuk bersyukur tersebut belum menimbulkan nilai tambah dalam wujud apapun.